Jumat, 04 April 2014

Anggota Kelompok 7 :
  • Alfadila Ilham Sissandhy (04)
  • Muhammad Ulung Dzikrillah (16)
  • Nuridha Balia (18)
  • Winda Nur Azizah (27)





Karakteristik dan Penanggulangan Bencana Angin Badai


 Karakteristik dan Penanggulangan 
Mitigasi Bencana Angin Badai 


Pengertian
Pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis batik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat dekat dengan khatulistiwa,

Pen
yebab
Angin kencang ini disebabakan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daearah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di sekitar daerah sistem rendah yang ekstrem. Sistem pusaran ini bergerak dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Di Indonesia, angin ini dikenal sebagai badai, di Samudra sebagai angin taifun (typhoon),di Samudra Hindia disebut siklon (cydone), dan di Amerika dinamakan hurricane.


Mekenisme Perusakan
Tekanan dan hisapan dari tenaga angin moniup selama beberapa jam. Tenaga angin yang kuat dapat merobohkan bangunan. Umumnya kerusakan dialami oleh bangunan dan bagian yang non struktural seperti atap, antena, papan reklame, dan sebagainya. Badai yang terjadi di laut atau danau dapat menyebabkan kapal tenggelam. Kebanyakan angin badai disertai dengan hujan deras yang dapat menimbulkan bencana lainnya seperti tanah longsor dan banjir.

  Macam macam Badai



    Dampak Angin Badai

 
Tidak bisa dipungkiri bahwa kecepatan angin akan berpengaruh pada banyak hal. Berikut ini adalah beberapa hal yang terjadi sebagai akibat pengaruh kecepatan angin:
  •   Bidang Perhubungan
Kecepatan angin sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain kecepatan angin, faktor cuaca dan iklim juga berperan dalam bidang perhubungan terutama untuk transportasi. Selain mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan, kecepatan angin juga sangta berpengaruh pada transportasi laut. 
  •  Bidang Telekomunikasi
Selain faktor iklim dan cuaca, kecepatan angin juga berpengaruh pada bidang telekomunikasi. Kecepatan angin yang merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau lapisan udara bisa mempengaruhi lapisan ionosfer yang mengandung partikel-partikel ionisasi dan bermuatan listrik dimana dengan adanya lapisan ionosfer ini kita bisa mendengarkan siaran radio/menonton televisi.
  • Bidang Pariwisata
Kecepatan angin, banyaknya cahaya matahari, cuaca cerah, serta udara yang sejuk/panas/kering sangat mempengaruhi pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan cuaca dan iklim yang bersahabat serta kecepatan angin yang sedang maka pelaksanaan wisata akan semakin dinikmati
  • Bidang Pertanian
Kecepatan angin yang ideal adalah 19-35 km/jam. Pada keadaan kecepatan angin yang tidak kencang, serangga penyerbuk bisa lebih aktif membantu terjadinya persarian bunga. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin  kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih.
 
  • Bidang Transportasi  
 
Banyak dampak dari angin badai di bidang transportasi. Salah satunya adalah transportasi di atas.
Akibat yang timbul pada bangunan:
1)      Bangunan terangkat
2)      Bangunan bergeser dari pondasinya
3)      Robohnya bangunan
4)      Atap terangkat
5)      Bangunan rusak

 Kajian Bahaya
Data kecepatan dan arah angin dari stasiun dan satelit meteorologi memberikan informasi tentang kuat dan pola pergerakan angin di suatu daerah. Faktor lokal seperti topografi, vegetasi dan daerah permukiman dapat berpengaruh terhadap cuaca lokal. Catatan kejadian angin badai dimasa lalu dapat digunakan untuk mengetahui pola umum kejadian angin badai dimasa yang akan datang.

Gejala dan Peringatan dini
Badai tropis dapat terjadi secara mendadak, tetapi sebagian besar badai tersebut terbentuk melalui suatu proses selama beberapa jam atau hari yang dapat diikuti melalui satelite cuaca. Monitoring dengan menggunakan sattelite ini dapat untuk mengetahui arah dan serangan angin badai sehingga cukup waktu untuk memberikan peringatan dini. Meskipun demikian perubahan system cuaca sangat kompleks sehingga sulit dibuat prediksi secara cepat dan akurat.

Parameter
Skala kecepatan angin digunakan untuk mengukur atau mengkasifikasikan kekuatan angin badai diusulkan oleh Hebert Saffir, yang dikenal dengan skala Saffir-Simpson. Skala ini mempunyai tingkatan 1 sampai dengan 5.
Level
Klasifikasi
Tingkat Kerusakan
1
Kecepatan angin 120-153 km/jam
gelombang badai 4 - 5 Feet di atas normal
Kerusakan untuk rumah mobil unanchored, semak, dan pepohonan. Beberapa banjir dan kerusakan jalan pantai dermaga kecil. Little kerusakan struktur bangunan.
2
Kecepatan angin 96-170 km/jam
Storm Surge: 6 - 8 Feet di atas normal
Cukup kerusakan rumah mobil, dermaga, dan vegetasi. Pesisir dan rendah berbaring melarikan diri banjir rute 2 - 4 jam sebelum kedatangan pusat badai. Bangunan mempertahankan bahan atap, pintu, dan kerusakan jendela. kerajinan kecil di tambatan terlindungi istirahat tambatan.
3
Kecepatan angin 179 – 210 km/jam
Gelombang badai 9 - 12 Feet di atas normal
Bangunan mempertahankan bahan atap, pintu, dan kerusakan jendela. kerajinan kecil di tambatan terlindungi istirahat tambatan.
4
Kecepatan angin 211-250 km/jam
Gelombang badai 13 - 18 Feet di atas normal
Kegagalan luas dinding tirai dengan beberapa faiture struktur atap lengkap tentang tempat tinggal kecil. Mayor erosi pantai. kerusakan besar untuk menurunkan lantai struktur dekat pantai. Terrain terus menerus lebih rendah dari 10 kaki. ASL mungkin banjir (dan memerlukan evakuasi massa) sampai 6 mil daratan.
5
Kecepatan angin > 250 km/jam
Gelombang badai > 18 Feet di atas normal
jalan Lengkap kegagalan pada banyak rumah dan bangunan industri. Beberapa kegagalan bangunan lengkap. Mayor kerusakan lantai bawah semua struktur terletak kurang dari 15 meter ASL dan dalam 500 meter dari garis pantai. evakuasi besar-besaran kawasan perumahan tanah yang rendah mungkin diperlukan.
Sebagai contoh Badai Mitch tahun 1998 di Karibia dan Honduras serta Badai Cathrina di New Orleans Amerika Serikat tahun 2005, keduanya memiliki kekuatan/level 5. Di Indonesia, umumnya yang disebut angin badai terjadi pada level 1 atau kurang.

Komponen yang Terancam
  1. Struktur bangunan yang ringan atau perumahan yang terbuat dari kayu
  2. Bangunan bangunan sementara atau semi permanen
  3. Atap bangunan
  4. Material bangunan tambahan yang menempel kurang kuat pada bangunan utam seperti papan, seng, asbes, dan sebagainya.
  5. Pohon, pagar serta tanda tanda lalulintas dan papan reklame
  6. Tiang tiang kabel listrik yang tinggi
  7. Kapal-kapal penangkap ikan atau bangunan industri maritim lainnya yang terletak disekitar pantai

Upaya Mitigasi dan Pengurangan Bencana
  1. Struktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin
  2. Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin badai
  3. Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindungi dari serangan angin badai
  4. Penghijauan di bagian atas arah agin untuk meredam gaya angin (Gambar 1)
  5. Pembangunan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin badai.(Gambar 2)
  6. Pembangunan rumah yang tanan angin (Gambar 2)
  7. Pengamanan/perkuatan bagian bagian yang mudah diterbangkan angin yang dapat membehayakan diri atau orang lain disekitamya
  8. Kesiapsiagaan dalam menghadapi angin badai, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri
  9. Pengamanan barang barang disekitar rumah agar terikat/dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin
  10. Untuk para nelayan, supaya menambatkan atau mengikat kuat kapal kapalnya.

  Gambar 1

Gambar 2


Angin Topan

 Angin Topan adalah angin kencang atau bisa juga disebut badai besar yang sangat kuat dengan pusaran angin dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Angin topan bergerak mengaduk laut dibawahnya dan menyebabkan gelombang besar yang sangat kuat.

Di pusat badai, mata angin ribut yang bertekanan rendah membentuk kubah air yang cukup tinggi. Ketika seluruh badai itu bergerak mendorong gelombang badai yang besar di depannya. Akhirnya gelombang  itu menyebabkan banjir di daratan

Tanda-tanda terjadinya angin ribut
•    Terlihat gumpalan awan gelap, besar dan tinggi
•    Petir dan guruh terlihat dari kejauhan
•    Terdengar suara gemuruh dari kejauhan


Ketika angin topan terbentuk, uap air terangkat dari lautan dan membentuk dinding awan yang tebal. Angin kencang yang berputar disekitar daerah yang tenang, bersih dari awan, dan bertekanan rendah, disebut mata angin topan.


Yang harus dilakukan pada saat terjadi angin ribut
Bila berada di dalam rumah
•    Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin
•    Tutup jendelan dan pintu lalu kunci
•    Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik
•    Cari informasi dari pihak yang berwenang untuk mendapatkan informasi terbaru, dan petunjuk-petunjuk lain


Yang haru dilakukan pada saat terjadi angin ribut
Bila berada di luar rumah
•    Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh
•    Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada
•    Jangan tiarap di atas tanah
•    Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya


Yang harus dilakukan setelah terjadi angin ribut
•    Pastikan tidak ada anggota keluraga yang cedera
•    Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat
•    Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerukasan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya
•    Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati

di kutip dari : 
http://muhsholeh.blogspot.com/2012/03/karakteristik-dan-penanggulangan_20.html
http://piba.tdmrc.org/content/badai-tropis
http://bpbd.sukoharjokab.go.id/tips-siaga-bencana/angin-topan/ 
http://jizuna.blogspot.com/2012/07/angin-topan.html 
http://www.youtube.com/watch?v=ac8I1ttdHC4
http://www.youtube.com/watch?v=8VDEZa9Dby8
http://www.youtube.com/watch?v=wfpEftnXd-c